Foto provokatif tentara Amerika Serikat

Presiden Afganistan, Hamid Karzai   

Presiden Afganistan, Hamid Karzai mengutuk foto tentara AS berpose dengan sisa-sisa tubuh seorang pelaku bom bunuh diri dan mayat pemberontak lain sebagai tindakan tidak manusiawi dan provokatif, dan menyerukan agar penyerahan kontrol atas keamanan lebih cepat dilakukan kepada pasukan Afghanistan untuk menghindari insiden serupa di masa mendatang.

Pemimpin militer AS dan sipil berusaha untuk memadamkan skandal-skandal Amerika terbaru yang melibatkan pasukan Amerika di Afghanistan dengan cepat mengutuk foto-foto diterbitkan oleh Los Angeles Times, yang menyatakan memiliki 16 gambar lain itu tidak dipublikasikan.

"Ini adalah suatu tindakan menjijikkan dengan mengambil foto dengan bagian tubuh dan kemudian berbagi dengan orang lain," kata Karzai dalam sebuah pernyataan dari kantornya yang memperingatkan sebelumnya insiden serupa telah memicu reaksi marah di kalangan warga Afghanistan.


"Presiden menggarisbawahi bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri pengalaman menyakitkan tersebut adalah melalui transisi dipercepat dan penuh tanggung jawab keamanan kepada pasukan Afghanistan,".

Barack Obama pada Rabu menuntut penyelidikan dan menuntut mereka yang bertanggung jawab untuk dimintai pertanggungjawaban.Dan menganjurkan menteri pertahanan AS, Leon Panetta, untuk membuat pernyataan permintaan maaf.

LA Times diminta oleh Pentagon untuk tidak mempublikasikan foto-foto tersebut, karena hal itu dapat digunakan sebagai propaganda Taliban untuk menghasut serangan terhadap sasaran AS.

Surat kabar Amerika mengatakan prajurit yang memasok foto - tanpa menyebut nama - telah memberikan bukti bahwa terjadi kegagalan kepemimpinan dan disiplin dengan mempertaruhkan keselamatan seluaruh pasukan AS.

Pada bulan Januari lalu, telah ditemukan film dan foto beberapa anggota marinir AS mengencingi mayat Afghanistan. Pada bulan Februari, pembakaran Qur'an di sebuah pangkalan AS memicu kerusuhan mematikan. Bulan lalu, seorang sersan staf diduga membunuh 17 warga sipil, terutama perempuan dan anak.

Di antara warga Afghanistan di Kabul melancarkan kecaman terhadap foto-foto tersebut akan menyebabkanpecahnya kode moral, dan kepedulian mereka dapat digunakan untuk merekrut gerilyawan, dan akan menimbulkan rasa kemarahan pribadi setelah pembakaran Qur'an dan kematian warga sipil.

Comments